Firo maanaaji Simoore. Simoore ñirɓinde (abasa) - Eggo maanaaji Kur'aana e haala Indonisiya - Almujma' - Tonngoode hello ngon 585 - Musuwaɗe Alkur'aan Kirim

Abasa

Aaya.: 1

عَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,

Aaya.: 2

أَن جَآءَهُ ٱلۡأَعۡمَىٰ

karena telah datang seorang buta^[1555] kepadanya.

[1555]. Orang buta itu bernama ʻAbdullāh bin Ummi Maktūm. Dia datang kepada Rasulullah Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam, meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam bermuka masam dan berpaling darinya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam. Maka turunlah surat ini sebagai teguran kepada Rasulullah Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam,

Aaya.: 3

وَمَا يُدۡرِيكَ لَعَلَّهُۥ يَزَّكَّىٰٓ

Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),

Aaya.: 4

أَوۡ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكۡرَىٰٓ

atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?

Aaya.: 5

أَمَّا مَنِ ٱسۡتَغۡنَىٰ

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,^[1556]

[1556]. Yaitu pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam yang diharapkannya dapat masuk Islam.

Aaya.: 6

فَأَنتَ لَهُۥ تَصَدَّىٰ

maka kamu melayaninya.

Aaya.: 7

وَمَا عَلَيۡكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ

Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

Aaya.: 8

وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسۡعَىٰ

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

Aaya.: 9

وَهُوَ يَخۡشَىٰ

sedang ia takut kepada (Allah),

Aaya.: 10

فَأَنتَ عَنۡهُ تَلَهَّىٰ

maka kamu mengabaikannya.

Aaya.: 11

كَلَّآ إِنَّهَا تَذۡكِرَةٞ

Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

Aaya.: 12

فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُۥ

maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,

Aaya.: 13

فِي صُحُفٖ مُّكَرَّمَةٖ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,^[1557]

[1557]. Maksudnya kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari Lawḥ Maḥfūẓ.

Aaya.: 14

مَّرۡفُوعَةٖ مُّطَهَّرَةِۭ

yang ditinggikan lagi disucikan,

Aaya.: 15

بِأَيۡدِي سَفَرَةٖ

di tangan para penulis (malaikat),

Aaya.: 16

كِرَامِۭ بَرَرَةٖ

yang mulia lagi berbakti.

Aaya.: 17

قُتِلَ ٱلۡإِنسَٰنُ مَآ أَكۡفَرَهُۥ

Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya!

Aaya.: 18

مِنۡ أَيِّ شَيۡءٍ خَلَقَهُۥ

Dari apakah Allah menciptakannya?

Aaya.: 19

مِن نُّطۡفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ

Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya^[1558].

[1558]. Yang dimaksud dengan "menentukannya" ialah menentukan fase-fase kejadiannya, umurnya, rezekinya, dan nasibnya.

Aaya.: 20

ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ يَسَّرَهُۥ

Kemudian Dia memudahkan jalannya^[1559].

[1559]. "Memudahkan jalan" maksudnya memudahkan kelahirannya atau memberi persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat.

Aaya.: 21

ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقۡبَرَهُۥ

kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,

Aaya.: 22

ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنشَرَهُۥ

kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

Aaya.: 23

كَلَّا لَمَّا يَقۡضِ مَآ أَمَرَهُۥ

Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,

Aaya.: 24

فَلۡيَنظُرِ ٱلۡإِنسَٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦٓ

maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

Aaya.: 25

أَنَّا صَبَبۡنَا ٱلۡمَآءَ صَبّٗا

Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),

Aaya.: 26

ثُمَّ شَقَقۡنَا ٱلۡأَرۡضَ شَقّٗا

kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,

Aaya.: 27

فَأَنۢبَتۡنَا فِيهَا حَبّٗا

lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

Aaya.: 28

وَعِنَبٗا وَقَضۡبٗا

anggur dan sayur-sayuran,

Aaya.: 29

وَزَيۡتُونٗا وَنَخۡلٗا

zaitun dan pohon kurma,

Aaya.: 30

وَحَدَآئِقَ غُلۡبٗا

kebun-kebun (yang) lebat,

Aaya.: 31

وَفَٰكِهَةٗ وَأَبّٗا

dan buah-buahan serta rumput-rumputan,

Aaya.: 32

مَّتَٰعٗا لَّكُمۡ وَلِأَنۡعَٰمِكُمۡ

untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

Aaya.: 33

فَإِذَا جَآءَتِ ٱلصَّآخَّةُ

Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

Aaya.: 34

يَوۡمَ يَفِرُّ ٱلۡمَرۡءُ مِنۡ أَخِيهِ

pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,

Aaya.: 35

وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ

dari ibu dan bapaknya,

Aaya.: 36

وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ

dari istri dan anak-anaknya.

Aaya.: 37

لِكُلِّ ٱمۡرِيٕٖ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٖ شَأۡنٞ يُغۡنِيهِ

Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

Aaya.: 38

وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ مُّسۡفِرَةٞ

Banyak muka pada hari itu berseri-seri,

Aaya.: 39

ضَاحِكَةٞ مُّسۡتَبۡشِرَةٞ

tertawa dan bergembira ria,

Aaya.: 40

وَوُجُوهٞ يَوۡمَئِذٍ عَلَيۡهَا غَبَرَةٞ

dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,