Check out the new design

Fassarar Ma'anonin Alqura'ni - Fassara da harshan Indonisiyanci ta taƙsitacciyar fassarar AlƘur'ani mai girma * - Teburin Bayani kan wasu Fassarori


Fassarar Ma'anoni Sura: Al'shu'araa   Aya:
وَٱجۡعَل لِّي لِسَانَ صِدۡقٖ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ
Jadikanlah diriku sebagai buah tutur dan pujian yang baik bagi orang-orang yang datang dalam kurun-kurun setelahku.
Tafsiran larabci:
وَٱجۡعَلۡنِي مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ
Jadikanlah pula aku termasuk orang-orang yang mewarisi istana-istana surga yang di dalamnya hamba-hamba-Mu yang mukmin meraih berbagai kenikmatan, serta tempatkanlah aku di dalamnya.
Tafsiran larabci:
وَٱغۡفِرۡ لِأَبِيٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ
Ampunilah ayahku karena sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang sesat dari kebenaran lantaran berbuat kesyirikan.” Ibrahim mendoakan ayahnya sebelum mengetahui bahwa ayahnya merupakan salah seorang penghuni neraka Jaḥīm. Setelah beliau mengetahui hal ini secara jelas, beliau pun berlepas diri dari ayahnya dan tidak lagi mendoakannya.
Tafsiran larabci:
وَلَا تُخۡزِنِي يَوۡمَ يُبۡعَثُونَ
“Janganlah pula Engkau permalukan aku dengan mengazabku pada hari manusia dibangkitkan untuk menjalani proses hisab.
Tafsiran larabci:
يَوۡمَ لَا يَنفَعُ مَالٞ وَلَا بَنُونَ
Yaitu pada hari harta yang telah dikumpulkan manusia ketika di dunia dahulu tidak lagi berguna dan anak laki-laki tidak lagi bisa memberikan pertolongan.
Tafsiran larabci:
إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ
Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, yaitu orang yang tidak melakukan kesyirikan, kemunafikan, ria, dan kesombongan sebab ia akan mendapatkan manfaat dari harta yang ia infakkan di jalan Allah dan dari doa anak-anaknya yang selalu mendoakan dirinya."
Tafsiran larabci:
وَأُزۡلِفَتِ ٱلۡجَنَّةُ لِلۡمُتَّقِينَ
Ketika itu surga pun didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Tafsiran larabci:
وَبُرِّزَتِ ٱلۡجَحِيمُ لِلۡغَاوِينَ
Di padang mahsyar kelak diperlihatkan neraka secara jelas kepada orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang tersesat dari jalan kebenaran.
Tafsiran larabci:
وَقِيلَ لَهُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ تَعۡبُدُونَ
Dikatakan kepada mereka sebagai bentuk celaan, "Di manakah sesembahan kalian berupa berhala-berhala yang dahulu kalian selalu menyembahnya?
Tafsiran larabci:
مِن دُونِ ٱللَّهِ هَلۡ يَنصُرُونَكُمۡ أَوۡ يَنتَصِرُونَ
Yaitu yang kalian sembah selain Allah? Dapatkah mereka menolong kalian dengan cara menghalangi azab Allah dari kalian atau apakah mereka hanya menolong diri mereka sendiri?"
Tafsiran larabci:
فَكُبۡكِبُواْ فِيهَا هُمۡ وَٱلۡغَاوُۥنَ
Maka mereka, yaitu golongan yang disesatkan dan yang menyesatkan dilemparkan ke dalam neraka, sebagian mereka di atas sebagian yang lain,
Tafsiran larabci:
وَجُنُودُ إِبۡلِيسَ أَجۡمَعُونَ
Demikian juga bala tentara Iblis dari kalangan setan semuanya, tidak ada satu pun yang disisakan.
Tafsiran larabci:
قَالُواْ وَهُمۡ فِيهَا يَخۡتَصِمُونَ
Orang-orang musyrik yang dahulu menyembah selain Allah dan mengambil sekutu-sekutu selain-Nya berkata dalam kondisi saling bertengkar dengan sesembahan-sesembahan mereka dahulu kala,
Tafsiran larabci:
تَٱللَّهِ إِن كُنَّا لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ
"Demi Allah! Sungguh kami dahulu di dunia berada dalam kesesatan yang nyata dari kebenaran.
Tafsiran larabci:
إِذۡ نُسَوِّيكُم بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Hal itu terjadi karena kami menjadikan kalian seperti Tuhan seluruh makhluk, sehingga kami pun menyembah kalian sebagaimana kami menyembah-Nya.
Tafsiran larabci:
وَمَآ أَضَلَّنَآ إِلَّا ٱلۡمُجۡرِمُونَ
Tiadalah yang menyesatkan kami dari jalan kebenaran kecuali orang-orang berdosa yang menyeru kami agar beribadah kepada selain Allah.
Tafsiran larabci:
فَمَا لَنَا مِن شَٰفِعِينَ
Kini kami tidak mempunyai pemberi syafaat yang bisa menolong kami di sisi Allah agar ia menyelamatkan kami dari azab-Nya.
Tafsiran larabci:
وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٖ
Kami tidak pula mempunyai teman akrab yang mencintai kami dan bisa membela dan memberikan kami syafaat,
Tafsiran larabci:
فَلَوۡ أَنَّ لَنَا كَرَّةٗ فَنَكُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Sungguh, sekiranya kami dapat kembali sekali lagi ke dunia niscaya kami akan menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah."
Tafsiran larabci:
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ
Sesungguhnya pada apa yang disebutkan sebelumnya berupa kisah Ibrahim -'alaihissalām- dan tempat kembalinya orang-orang mendustakan Allah; benar-benar terdapat pelajaran bagi yang mau mengambil pelajaran, akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah beriman.
Tafsiran larabci:
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- benar-benar Mahaperkasa yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang kepada orang-orang yang bertobat di kalangan mereka.
Tafsiran larabci:
كَذَّبَتۡ قَوۡمُ نُوحٍ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
Kaum Nuh telah mendustakan para rasul tatkala mereka mendustakan Nabi Nuh -'alaihissalām-.
Tafsiran larabci:
إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ
Yaitu ketika Nuh yang merupakan saudara senasab mereka berkata kepada mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya sebagai bentuk rasa takut kepada-Nya?
Tafsiran larabci:
إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang diutus oleh Allah kepada kalian, lagi terpercaya yang tidak menambah dan mengurangi wahyu yang disampaikan-Nya padaku.
Tafsiran larabci:
فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Oleh sebab itu, bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan yang aku larang atas kalian.
Tafsiran larabci:
وَمَآ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍۖ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Aku sekali-kali tidak meminta upah dari kalian atas penyampaian wahyu dari Tuhanku karena upahku tidak lain hanyalah dari Allah, Tuhan segala makhluk, bukan dari selain-Nya.
Tafsiran larabci:
فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Oleh sebab itu, bertakwalah kalian kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan larang atas kalian.”
Tafsiran larabci:
۞ قَالُوٓاْ أَنُؤۡمِنُ لَكَ وَٱتَّبَعَكَ ٱلۡأَرۡذَلُونَ
Kaumnya berkata kepadanya, "Apakah kami akan beriman kepadamu -wahai Nuh- dan mengikuti dan mengamalkan apa yang engkau bawa, padahal faktanya yang mengikutmu hanyalah orang-orang yang hina di kalangan manusia dan tidak ada di antara mereka seorang pemuka dan pemilik kemuliaan pun?."
Tafsiran larabci:
daga cikin fa'idodin Ayoyin wannan shafi:
• أهمية سلامة القلب من الأمراض كالحسد والرياء والعُجب.
· Pentingnya kesucian hati dari berbagai penyakitnya seperti hasad, ria, dan ujub (bangga diri).

• تعليق المسؤولية عن الضلال على المضلين لا تنفع الضالين.
· Melemparkan tanggung jawab atas kesesatan diri sendiri terhadap orang-orang yang menyesatkan tidaklah memberi manfaat sedikit pun pada orang-orang yang tersesat.

• التكذيب برسول الله تكذيب بجميع الرسل.
· Mendustakan seorang rasul sama artinya dengan mendustakan seluruh rasul.

• حُسن التخلص في قصة إبراهيم من الاستطراد في ذكر القيامة ثم الرجوع إلى خاتمة القصة.
· Indahnya pemaparan kisah Ibrahim, yaitu berupa penyebutan kisah terlebih dahulu lalu penjelasan gambaran hari Kiamat, kemudian kembali ke akhir kisah.

 
Fassarar Ma'anoni Sura: Al'shu'araa
Teburin Jerin Sunayen Surori Lambar shafi
 
Fassarar Ma'anonin Alqura'ni - Fassara da harshan Indonisiyanci ta taƙsitacciyar fassarar AlƘur'ani mai girma - Teburin Bayani kan wasu Fassarori

Wacce aka buga a Cibiyar Tafsiri da karatuttukan AlƘur'ani.

Rufewa