Check out the new design

Fassarar Ma'anonin Alqura'ni - Fassarar Indonisiyanci - al’Mujamma'a * - Teburin Bayani kan wasu Fassarori

XML CSV Excel API
Please review the Terms and Policies

Fassarar Ma'anoni Sura: Al'anbiyaa   Aya:
وَكَمۡ قَصَمۡنَا مِن قَرۡيَةٖ كَانَتۡ ظَالِمَةٗ وَأَنشَأۡنَا بَعۡدَهَا قَوۡمًا ءَاخَرِينَ
Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya).
Tafsiran larabci:
فَلَمَّآ أَحَسُّواْ بَأۡسَنَآ إِذَا هُم مِّنۡهَا يَرۡكُضُونَ
Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya.
Tafsiran larabci:
لَا تَرۡكُضُواْ وَٱرۡجِعُوٓاْ إِلَىٰ مَآ أُتۡرِفۡتُمۡ فِيهِ وَمَسَٰكِنِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُسۡـَٔلُونَ
Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik) supaya kamu ditanya [954].
[954]. Maksudnya, orang yang zalim itu pada waktu merasakan azab Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā melarikan diri, lalu orang­orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap di tempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup, sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.
Tafsiran larabci:
قَالُواْ يَٰوَيۡلَنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ
Mereka berkata, "Aduhai, celaka kami; sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim".
Tafsiran larabci:
فَمَا زَالَت تِّلۡكَ دَعۡوَىٰهُمۡ حَتَّىٰ جَعَلۡنَٰهُمۡ حَصِيدًا خَٰمِدِينَ
Maka tetaplah demikian keluhan mereka sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai yang tidak dapat hidup lagi.
Tafsiran larabci:
وَمَا خَلَقۡنَا ٱلسَّمَآءَ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا لَٰعِبِينَ
Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main [955].
[955]. Maksudnya, Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya itu adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmat.
Tafsiran larabci:
لَوۡ أَرَدۡنَآ أَن نَّتَّخِذَ لَهۡوٗا لَّٱتَّخَذۡنَٰهُ مِن لَّدُنَّآ إِن كُنَّا فَٰعِلِينَ
Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami [956]. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya).
[956]. Maksud "dari sisi Kami" ialah yang sesuai dengan sifat-sifat Kami.
Tafsiran larabci:
بَلۡ نَقۡذِفُ بِٱلۡحَقِّ عَلَى ٱلۡبَٰطِلِ فَيَدۡمَغُهُۥ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٞۚ وَلَكُمُ ٱلۡوَيۡلُ مِمَّا تَصِفُونَ
Sebenarnya, Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).
Tafsiran larabci:
وَلَهُۥ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَمَنۡ عِندَهُۥ لَا يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِهِۦ وَلَا يَسۡتَحۡسِرُونَ
Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
Tafsiran larabci:
يُسَبِّحُونَ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفۡتُرُونَ
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.
Tafsiran larabci:
أَمِ ٱتَّخَذُوٓاْ ءَالِهَةٗ مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ هُمۡ يُنشِرُونَ
Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi yang dapat menghidupkan (orang-orang mati)?
Tafsiran larabci:
لَوۡ كَانَ فِيهِمَآ ءَالِهَةٌ إِلَّا ٱللَّهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ رَبِّ ٱلۡعَرۡشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Sekiranya, ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai arasy daripada apa yang mereka sifatkan.
Tafsiran larabci:
لَا يُسۡـَٔلُ عَمَّا يَفۡعَلُ وَهُمۡ يُسۡـَٔلُونَ
Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.
Tafsiran larabci:
أَمِ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةٗۖ قُلۡ هَاتُواْ بُرۡهَٰنَكُمۡۖ هَٰذَا ذِكۡرُ مَن مَّعِيَ وَذِكۡرُ مَن قَبۡلِيۚ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ ٱلۡحَقَّۖ فَهُم مُّعۡرِضُونَ
Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah, "Unjukkanlah hujahmu! (Al-Qur`ān) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku [957]". Sebenarnya, kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak karena itu mereka berpaling.
[957]. Kepercayaan tauhid itu adalah salah satu dari pokok-pokok agama yang tersebut dalam Al-Qur`ān dan kitab-kitab yang dibawa oleh rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam.
Tafsiran larabci:
 
Fassarar Ma'anoni Sura: Al'anbiyaa
Teburin Jerin Sunayen Surori Lambar shafi
 
Fassarar Ma'anonin Alqura'ni - Fassarar Indonisiyanci - al’Mujamma'a - Teburin Bayani kan wasu Fassarori

An fitar da ita daga Ma'aikatar al’amuran Addini ta Indonosia. An sabunta ta ƙarƙashin kulawar Cibiyar fassara ta Ruwad، an bada damar karanta fassarar ta asali dan manufar bayyanar da ra'ayi da daidaitata da kuma ci gaba mai dorewa.

Rufewa