Check out the new design

Firo maanaaji Alqur'aana Teddunde nden - Eggo maanaaji Kur'aana e haala Indonisiya - Almujma' * - Loowdi firooji ɗi

XML CSV Excel API
Please review the Terms and Policies

Firo maanaaji Simoore.: Simoo tuubabuya   Aaya.:

At-Taubah

بَرَآءَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).
Tafsiraaɗe Aarabu ɗen:
فَسِيحُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَرۡبَعَةَ أَشۡهُرٖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّكُمۡ غَيۡرُ مُعۡجِزِي ٱللَّهِ وَأَنَّ ٱللَّهَ مُخۡزِي ٱلۡكَٰفِرِينَ
Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir[627].
[627]. Sebelum turunnya ayat ini, ada perjanjian damai antara Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam dengan orang­orang musyrikin. Di antara isi perjanjian itu ialah tidak ada peperangan antara Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam dengan orang-orang musyrikin, dan bahwa kaum muslimin dibolehkan berhaji ke Mekah dan tawaf sekeliling Kakbah. Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā membatalkan perjanjian itu dan mengizinkan kepada kaum muslimin memerangi kembali. Maka turunlah ayat ini dan kaum musyrikin diberi kesempatan empat bulan lamanya di tanah Arab untuk memperkuat diri.
Tafsiraaɗe Aarabu ɗen:
وَأَذَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلنَّاسِ يَوۡمَ ٱلۡحَجِّ ٱلۡأَكۡبَرِ أَنَّ ٱللَّهَ بَرِيٓءٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ وَرَسُولُهُۥۚ فَإِن تُبۡتُمۡ فَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَإِن تَوَلَّيۡتُمۡ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّكُمۡ غَيۡرُ مُعۡجِزِي ٱللَّهِۗ وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar[628], bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertobat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
[628]. Berbeda pendapat ahli tafsir tentang yang dimaksud dengan haji akbar; ada yang mengatakan hari Nahar, ada yang mengatakan hari ʻArafah. Yang dimaksud dengan haji akbar di sini ialah haji yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriah.
Tafsiraaɗe Aarabu ɗen:
إِلَّا ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ثُمَّ لَمۡ يَنقُصُوكُمۡ شَيۡـٔٗا وَلَمۡ يُظَٰهِرُواْ عَلَيۡكُمۡ أَحَدٗا فَأَتِمُّوٓاْ إِلَيۡهِمۡ عَهۡدَهُمۡ إِلَىٰ مُدَّتِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَّقِينَ
kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya[629]. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
[629]. Maksud yang diberi tangguh empat bulan itu ialah mereka yang memungkiri janji mereka dengan Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam. Adapun mereka yang tidak memungkiri janjinya, maka perjanjian itu diteruskan sampai berakhir masa yang ditentukan dalam perjanjian itu. Sesudah berakhir masa itu, maka tiada lagi perdamaian dengan orang-orang musyrikin.
Tafsiraaɗe Aarabu ɗen:
فَإِذَا ٱنسَلَخَ ٱلۡأَشۡهُرُ ٱلۡحُرُمُ فَٱقۡتُلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ حَيۡثُ وَجَدتُّمُوهُمۡ وَخُذُوهُمۡ وَٱحۡصُرُوهُمۡ وَٱقۡعُدُواْ لَهُمۡ كُلَّ مَرۡصَدٖۚ فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ فَخَلُّواْ سَبِيلَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu[630], maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertobat, dan mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan[631]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
[630]. Yang dimaksud dengan bulan Haram di sini ialah masa empat bulan yang diberi tangguh kepada kaum musyrikin itu, yaitu mulai 10 Zulhijah (hari turunnya ayat ini) sampai dengan 10 Rabiul akhir.
[631]. Maksudnya terjamin keamanan mereka.
Tafsiraaɗe Aarabu ɗen:
وَإِنۡ أَحَدٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ يَسۡمَعَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبۡلِغۡهُ مَأۡمَنَهُۥۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡلَمُونَ
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
Tafsiraaɗe Aarabu ɗen:
 
Firo maanaaji Simoore.: Simoo tuubabuya
Loowdi cimooje ɗe Tonngoode hello ngon
 
Firo maanaaji Alqur'aana Teddunde nden - Eggo maanaaji Kur'aana e haala Indonisiya - Almujma' - Loowdi firooji ɗi

Iwde e galle jaagorde geɗe Lislaam, Enndonisi'a. Nde feewtinaa les njiimaandi ñiiɓirde Rowad ngam Eggude. Eggo lasli ngoo na waawi janngeede ngam addude heen miijo e ɓetde ɗum e jokkude moƴƴin'de.

Uddu